Jumat, 14 November 2008

Pemuda Hanura Luncurkan 1.000 Kios


Jakarta, Media Center - Ketua Umum Partai Hanura H Wiranto, SH mengatakan, perjalanan sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bahwa pemuda adalah motor penggerak perubahan dalam berbagai momen-momen menentukan. Pada 1908, dr Soetomo dan kawan-kawan memprakarsai lahirnya organisasi Boedi Oetomo karena ada kesadaran bahwa tidak selayaknya bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda. Pada 1928, secara cerdik pemuda mengikrarkan Sumpah Pemuda, yang merupakan embrio negara kesatuan Republik Indonesia. Pada 1945, para pemuda kembali mengambil peran dengan mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada 1966, pemuda kembali menjadi motor penggerak kelahiran Orde Baru. Begitu juga pada 1998, pemuda menjadi motor perubahan, ditandai dengan lahirnya Orde Reformasi.
“Pemuda adalah agen perubahan. Karenanya saya bangga Partai Hanura memiliki (organisasi sayap) Pemuda Hanura karena sekalipun belum lama terbentuk, Pemuda Hanura sudah menunjukkan kepedulian dengan melakukan berbagai perbuatan konkrit sebagai respon atas kesulitan hidup rakyat,” kata Wiranto dalam acara 80 Tahun Memperingati Sumpah Pemuda yang diselenggarakan oleh Pemuda Hanura, Minggu (2/11).
Menurut Wiranto, setelah 10 tahun reformasi, perubahan belum sesuai dengan yang diharapkan bangsa Indonesia. “Angka kemiskinan masih tinggi, angka pengangguran terus meningkat, masih ada persoalan ketidakadilan, martabat, nasionalisme, rasa kebangsaan terus terkikis,” kata Wiranto seraya mendorong Pemuda Hanura untuk terus melakukan perubahan dan menjadi motor penggerak menuju bangsa Indonesia yang adil dan sejahtera.
Dalam acara peringatan hari Sumpah Pemuda dengan tema Semangat Sumpah Pemuda Pondasi Persatuan Indonesia tersebut, Pemuda Hanura meluncurkan 1.000 kios yang diberikan kepada warga untuk sebagai mata pencarian, disamping memberikan 20 gitar kepada pengamen. “Pemuda Hanura mengambil inisiatif untuk menciptakan lapangan kerja. Langkah ini dalam kerangka inisiasi dini Pemuda Hanura menggerakkan perekonomian kerakyatan. Ini merupakan upaya Pemuda Hanura untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang martabat dan berkedaulatan,” kata Ketua Umum Pemuda Hanura Wishnu Dewanto.
Wiranto memuji peluncuran 1.000 kios tersebut sebagai langkah brilian mengingat kehadiran kios tersebut memberi banyak keuntungan bagi masyarakat. “Kios dapat menjadi pusat informasi, pusat administrasi jika ada warga yang ingin menjadi anggota Partai Hanura, disamping juga mengurangi pengangguran,” kata Wiranto lagi.
Dalam kesempatan itu, juga diluncurkan buku bertajuk Pemuda dan Generasi Pemenang yang ditulis Wishnu Dewanto dan Didi Apriadi. Menurut kedua penulis, keprihatinan mereka akan adanya misorientasi gerakan pemuda, dimana kekuatan pemuda tercerai berai dalam satu dekade pascareformasi mendorong lahirnya buku tersebut. Melalui buku ini, keduanya mencoba memberi inspirasi dan solusi atas persoalan tersebut. Bersamaan dengan perluncuran buku juga dilakukan bedah buku dengan menghadirkan kedua penulis dan Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Sakhyan Asmara. Dalam kesempatan itu Sakhyan memuji berbagai langkah penciptaan lapangan kerja yang dilakukan Pemuda Hanura. Menurutnya, langkah-langkah konkrit yang dilakukan Pemuda Hanura yang membuat organisasi sayap Partai Hanura ini berbeda dengan organisasi-organisasi pemuda lainnya. (Rth)

Tidak ada komentar: